Negara Apa Yang Menang Piala Dunia 2010

Negara Apa Yang Menang Piala Dunia 2010

Argentina (2 Kali Juara)

Argentina telah dua kali menjadi juara dunia, yaitu di tahun 1978, dan di era Diego Maradona pada tahun 1986. Terakhir kali Argentina menembus final Piala Dunia adalah di tahun 2014, tetapi mereka harus kalah dari Jerman berkat gol Mario Gotze di menit-menit terakhir.

Argentina menjadi calon kuat juara di Piala Dunia tahun ini. Pasalnya, skuad Argentina tahun ini diisi oleh banyak pemain yang sangat berkualitas. Selain itu, megabintang Lionel Messi sangat berambisi untuk membawa pulang trofi ke Argentina di Piala Dunia terakhirnya ini.

Brazil (5 Kali Juara)

Brazil adalah negara pemenang Piala Dunia terbanyak sejauh ini. Sebelum Piala Dunia 2022 berjalan, Brazil telah berhasil menjuarai turnamen ini sebanyak 5 kali, yaitu pada 1952, 1962, 1970, 1994, dan 2002.

Brazil memang dikenal sebagai salah satu negara yang kuat di turnamen sepakbola antar negara. Di setiap edisi Piala Dunia, Brazil selalu menjadi penantang kuat gelar juara berbekal dengan pemain-pemain bintangnya.

Saat ini skuad Brazil dihuni oleh Neymar, Vinicius Junior, hingga Thiago Silva. Dengan pemain-pemain bintangnya, negara yang identik dengan gaya Samba ini kembali menjadi salah satu penantang kuat di Piala Dunia 2022.

Hasil akhir dan penghargaan

Maskot resmi dari turnamen edisi ini adalah Zakumi. Zakumi adalah seekor macan tutul berwarna kuning, dengan rambut "nyentrik" berwarna hijau, mengenakan kaus bertuliskan "South Africa 2010", dan celana pendek berwarna hijau, dan tengah memegang sebuah bola. Zakumi lahir pada 16 Juni 1994, bertepatan dengan Hari Pemuda di Afrika Selatan sehingga akan dirayakan secara global dengan tajuk Piala Dunia FIFA 2010.

Nama Zakumi berasal dari kata "Za", yang merupakan kode dua huruf untuk Afrika Selatan, dan "kumi", sebuah kata yang berarti sepuluh dalam berbagai bahasa Afrika.[54]

Lagu resmi piala dunia 2010 berjudul Waka Waka (This Time for Africa) yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Kolombia, Shakira dan band Freshlyground dan lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Inggris dan bahasa Spanyol.[55] Lagu ini didasarkan pada lagu prajurit tradisonal Afrika yang bernama Zangalewa.[56]

Coca-Cola, yang merupakan salah satu sponsor resmi turnamen, melakukan aransemen atas lagu Wavin' Flag yang awalnya dinyanyikan oleh K'naan. Aransemen tersebut dilakukan dalam bahasa Inggris dan bahasa Spanyol, juga bahasa Indonesia dengan judul lagu "Wavin Flag: Celebration Remix". Untuk versi bahasa Indonesia, K'naan menyanyikannya bersama vokalis Indonesia, Ipang, dengan judul lagu "Semangat Berkibar".

Bola resmi yang dipergunakan pada pertandingan Piala Dunia FIFA 2010 adalah Jabulani. Bola ini dibuat oleh Adidas, dan diperkenalkan tepat sebelum pengundian grup Piala Dunia FIFA 2010 pada tanggal 4 Desember 2009. Jabulani menurut bahasa Zulu berarti "merayakan".

Pertandingan Piala Dunia FIFA 2010 telah dikenal dengan suara vuvuzela, sebuah alat musik panjang yang ditiup oleh para pendukung di seluruh pertandingan.[57][58][59] Banyak penyaing Piala Dunia yang mengkritik dan mengkomplain tentang suara yang ditimbulkan oleh vuvuzela, termasuk Patrice Evra, yang menuduh vuvuzela menyebabkan performa Prancis bermain buruk.[60] Lionel Messi juga mengkomplain bahwa suara yang dihasilkan vuvuzela mengganggu komunikasi antarpemain dalam pertandingan.[61]

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Babak gugur Piala Dunia FIFA 2010 adalah tahap kedua dan tahap terakhir Piala Dunia FIFA 2010, setelah babak penyisihan grup. Dua tim terbaik dari setiap grup (total 16 tim) akan melaju ke babak gugur ini dan bertanding di pertandingan Sistem gugur. Pertandingan untuk peringkat ketiga juga diadakan dan pertandingan ini adalah antara dua tim yang kalah di babak semi-final.

Pada babak gugur ini, dan juga pada pertandingan final, jika pertandingan berakhir dengan skor akhir seri, perpanjangan waktu selama dua kali akan ditambah ke pertandingan dan perpanjangan waktu masing - masing selama 15 menit. Jika perpanjangan waktu sudah diadakan dan skor masih seri, pertandingan akan berakhir dengan adu tendangan penalti.[1]

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Final Piala Dunia FIFA 2010 adalah pertandingan sepak bola yang berlangsung pada tanggal 11 Juli 2010 (tanggal 12 Juli 2010, pukul 01.30 WIB) di Soccer City, Johannesburg untuk menentukan pemenang Piala Dunia FIFA 2010. Pertandingan yang dihadiri 84.490 penonton ini mempertemukan Belanda melawan Spanyol. Spanyol mengalahkan Belanda 1 – 0 dengan gol tunggal dicetak Andres Iniesta pada empat menit sebelum babak perpanjangan waktu selesai—menjadikannya gol paling lama yang dicetak di babak final Piala Dunia. Kedua negara sama-sama berusaha untuk menjadi juara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Prestasi terbaik Belanda sebelum final ini adalah menjadi finalis pada 1974 dan 1978, sementara prestasi terbaik Spanyol sebelum final ini adalah peringkat empat pada 1950. Sebelum pertandingan final ini digelar, acara upacara penutupan dilaksanakan lebih dulu.[1]

Bola yang dipakai dalam pertandingan ini adalah Adidas Jabulani berwarna emas yang bernama Jo'bulani. Pertandingan ini dipimpin oleh Howard Webb dari Inggris, dan merupakan pertemuan pertama Belanda dan Spanyol di Piala Dunia setelah 9 pertemuan sebelumnya.

Spanyol mengalahkan Belanda 1–0 pada pertandingan ini setelah melalui perpanjangan waktu. Final ini merupakan final Piala Dunia pertama tanpa Argentina, Brasil, Italia atau Jerman (Barat). Spanyol merebut trofi Piala Dunia untuk kali pertama dan menjadi juara baru Piala Dunia setelah Brasil (5), Italia (4), Jerman (Barat) (3), Argentina (2), Uruguay (2), Inggris (1) dan Prancis (1). Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang menjuarai Piala Dunia yang diselenggarakan di luar benua Eropa. Spanyol menjadi tim pertama yang kalah pada pertandingan pertama babak grup mereka namun melaju hingga babak final dan menjuarai turnamen Piala Dunia. Spanyol menjadi juara Piala Dunia dengan mencetak gol paling sedikit, yaitu 8 gol dalam 7 pertandingan, lebih sedikit dari Inggris (11 gol - 1966) dan Brasil (11 gol - 1994). Spanyol memenangkan empat pertandingan terakhirnya dengan skor 1-0, dan gawang Iker Casillas hanya kebobolan 2 gol dalam fase penyisihan grup (menyamai rekor Italia 1990, Prancis 1998, dan Italia 2006) -- kedua-duanya terjadi tidak di 45 menit pertama. Pertandingan final ini merupakan pertandingan final yang paling banyak kartu kuning (5 untuk 5 pemain Spanyol, 9 - termasuk satu kartu merah - untuk 8 pemain Belanda), lebih dari rekor sebelumnya enam kartu yang dikeluarkan wasit Romuald Arppi Filho dari Brasil pada final Piala Dunia 1986.

Belanda mengalami kekalahan pertama dalam pertandingan internasional setelah menang 10 kali berturut-turut dan tidak terkalahkan dalam 25 pertandingan, keduanya merupakan rekor timnas Belanda. Empat belas kemenangan berturut-turut mereka juga menjadi rekor tim nasional Eropa. Belanda menerima total 24 kartu kuning, termasuk 1 kartu merah karena akumulasi, dan menyamai rekor kartu kuning yang diterima Portugal di Piala Dunia 2006

Andres Iniesta dinobatkan sebagai Pemain Terbaik dalam pertandingan ini dan kiper Iker Casillas sebagai kiper terbaik Piala Dunia 2010.

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 11 Juli 2010, Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010 setelah menggulingkan Belanda dengan skor 1-0 dalam pertandingan final di Stadion Soccer City, Johannesburg, Afrika Selatan. Final berlangsung di depan 84.490 pendukung, dengan lebih dari 900 juta orang menonton di televisi. Kemenangan Spanyol adalah gelar Piala Dunia pertama mereka, serta kemenangan Piala Dunia pertama oleh tim Eropa di luar Eropa.

Spanyol finis di puncak Grup H dengan dua kemenangan dan satu kekalahan. La Roja, sebutan timnas Spanyol, mengalahkan Portugal di babak 16 besar, memupus harapan Paraguay di perempat final, dan menghentikan asa Jerman di semifinal. Sementara itu, Belanda dalam perjalanannya ke final, menempati urutan pertama di Grup E dengan tiga kemenangan. Di babak 16 Besar, The Oranje mengalahkan Slovakia, dan menumbangkan Brasil di perempat final, serta menjegal mimpi Uruguay di semi final.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski berhasil mengangkat piala dunia di podium, jejak La Roja bukan tanpa cela. Timnas Spanyol memulai kisah kemenangan dengan drama kekalahan kala pertandingan pertama babak penyisihan. Tetapi begitu keluar dari babak penyisihan dan menjadi pemuncak di Grup H, Andres Iniesta kawan-kawan berhasil mengalahkan Portugal, Paraguay, Jerman dan akhirnya kontra dengan Belanda di partai final.

Piala Dunia 2010: Andres Iniesta Pahlawan Timnas Spanyol

Berbicara soal Andres Iniesta, dialah pencetak gol tunggal yang menentukan itu. Iniesta, sang gelandang tim berhasil membobol kekukuhan gawang kawan di menit-menit perpanjangan waktu. Belakangan Iniesta kemudian didapuk sebagai pemain terbaik musim itu. Sebenarnya Sergio Ramos, memiliki peluang untuk mengamankan gol bagi Spanyol di awal babak pertama. Namun tembakan pemain belakang ini diselamatkan kiper Belanda Maarten Stekelenburg.

Belanda juga punya peluang menang kalau saja tendangan Arjen Robben di tepi kotak penalti berhasil menjebol gawang Spanyol. Sayangnya tembakan mendatar itu berhasil diremehkan kiper Spanyol, Iker Casillas. Robben juga menyia-nyiakan peluang pada menit ke-62 ketika dia berhadapan satu lawan satu dengan Casillas. The Saint, julukan kiper Spanyol itu, mampu mencegat percobaan tembakannya dengan ujung sepatunya untuk mencegah gol. Casilas jadi kiper terbaik Piala Dunia musim 2010.

Pada menit ke-77, gantian Spanyol yang membuka peluang gol. David Villa sempat menjadi harapan pencetak gol bagi Belanda, bola di kakinya hanya berjarak 4 meter dari gawang Belanda. Namun Stekelenburg untuk sementara berhasil memupus harapan timnas Spanyol dengan menepis bola itu. Bahkan sundulan Ramos dari umpan blunder itu pun melesat di atas mistar.

Pertandingan berlanjut tanpa gol setelah 90 menit berlalu. Wasit memberikan waktu tambahan yang kemudian menjadi menit-menit emas bagi Belanda. Andres Iniesta yang lepas penjagaan berhasil mengolah bola umpan dan menjadikannya sebagai peluru gol. Jumping yang dibuat Stekelenburg tak mampu menyelamatkan gawangnya dari tendangan tajam Iniesta. Pertandingan masih berlanjut hingga empat menit kemudian sebelum peluit panjang mengakhiri gelaran Piala Dunia 2010.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Apakah Anda yakin ingin menghapus komentar tersebut?

Piala Dunia 2022 akan segera bergulir tak lama lagi. Hajat terbesar di dunia sepakbola ini pertama kali akan digelar di negara Timur Tengah, tepatnya di Qatar. Bisa dipastikan seluruh perhatian dunia akan tertuju ke Qatar di penghujung tahun 2022 ini.

Piala Dunia tahun ini akan menjadi Piala Dunia edisi ke-22. Sejak pertama kali dihelat pada tahun 1930, 80 negara telah berpartisipasi dalam kejuaraan dunia paling bergengsi di dunia sepakbola ini. Dari jumlah tersebut, sejauh ini hanya 8 negara yang berhasil membawa pulang trofi Piala Dunia.

Berikut ini adalah daftar 8 negara yang berhasil menjuarai Piala Dunia hingga saat ini.

Uruguay (2 Kali Juara)

Uruguay adalah salah satu negara kuat di masa lalu. Uruguay menjadi juara Piala Dunia kala menjadi tuan rumah di tahun 1930, dan 1950 di Brazil. Meski dalam beberapa edisi Piala Dunia ke belakang Uruguay tidak menjadi negara yang difavoritkan, Uruguay tetap menjadi kuda hitam yang memberi kejutan di kejuaraan ini.

Jerman (4 Kali Juara)

Jerman telah 4 kali menjadi juara dunia, yaitu pada tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014. Torehan tersebut menjadikan Jerman menjadi salah satu negara tersukses dalam kejuaran empat tahunan ini.

Tim yang memiliki julukan Der Panzer ini identik dengan permainan yang sangat mendominasi di setiap pertandingan. Salah satu pertandingan Der Panzer di Piala Dunia yang paling ikonik adalah saat mereka menghancurkan sang tuan rumah di Piala Dunia Brazil tahun 2014.

Kala itu, Jerman bertemu dengan Brazil di semifinal, Brazil lebih diunggulkan karena mereka bermain di hadapan pendukungnya sendiri. Namun, Jerman tanpa ampun mengalahkan Brazil dengan skor 7-1.

Tahun ini, Jerman kembali berpartisipasi dalam Piala Dunia 2022. Skuad yang diasuh Julian Nagelsmann dihuni banyak pemain muda, dan menjadi salah satu penantang kuat pada Piala Dunia tahun ini.

Italia (4 Kali Juara)

Italia bersama Jerman menjadi negara dengan torehan gelar Piala Dunia terbanyak kedua. Italia menjadi juara di tahun 1934, 1938, 1982, dan 2006. Sayangnya, Italia menjadi satu-satunya negara pemilik gelar juara yang tidak berpartisipasi di Piala Dunia 2022.

Meski pada tahun sebelumnya Italia telah menjadi juara di kejuaraan Euro, Italia gagal dalam kualifikasi Piala Dunia 2022. Kala itu Italia dikalahkan oleh Makedonia Utara pada fase kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Absennya Italia pada gelaran Piala Dunia 2022 bukan yang pertama. Sebelumnya, Italia juga tidak berpartisipasi pada Piala Dunia 2018 yang digelar di Rusia.

Inggris (1 Kali Juara)

Inggris pernah satu kali menjadi juara kala menjadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 1966. Setelah itu, Inggris belum pernah menjadi juara lagi meski telah memiliki sejumlah nama besar seperti Beckham, Lampard, dan Gerrard.

Skuad Inggris saat ini adalah salah satu skuad paling mewah di Piala Dunia 2022, dan di tahun ini negara pemilik liga terbaik di dunia itu berambisi untuk membawa pulang trofi ke Tanah Inggris. Namun, meski memiliki banyak pemain bintang, pelatih Timnas Inggris yang saat ini kerap dikritik karena tidak bisa memaksimalkan potensi skuad Inggris. Menarik untuk melihat sejauh apa perjalanan skuad bertabur bintang ini di Piala Dunia 2022.

Piala Dunia FIFA 2010 (bahasa Inggris: 2010 FIFA World Cup, bahasa Afrikaans: FIFA Sokker-Wêreldbekertoernooi in 2010) adalah turnamen Piala Dunia FIFA ke-19, yang merupakan turnamen sepak bola utama internasional yang diadakan di Afrika Selatan. Edisi Piala Dunia tahun ini adalah yang pertama kali diadakan di sebuah negara Afrika. Afrika Selatan terpilih sebagai penyelenggara pada bulan Mei 2004, mengalahkan Maroko dan Mesir dalam proses pengundian yang hanya terbuka untuk negara-negara Afrika.

Pertandingan ini melibatkan 736 pemain yang mewakili 32 tim untuk bersaing memenangkan trofi Piala Dunia dalam berbagai pertandingan yang diadakan di sepuluh stadion di seluruh Afrika Selatan. Tim-tim terpilih diseleksi melalui proses kualifikasi yang dimulai bulan Agustus 2007. Dengan jumlah pendaftar 204 dari 208 tim nasional FIFA, Piala Dunia 2010 bersama Olimpiade Musim Panas 2008 mencetak rekor untuk jumlah negara terbanyak yang bersaing dalam sebuah ajang olahraga.

Pertandingan dimulai tanggal 11 Juni dengan penyisihan grup, yaitu 32 tim yang lolos kualifikasi bertanding dalam bentuk grup yang masing-masing terdiri dari empat tim, dan dua tim teratas di setiap grup lolos ke babak selanjutnya. Kemudian, 16 tim masuk ke dalam babak gugur yang dimulai tanggal 26 Juni. Pada babak ini bila pertandingan berakhir seri setelah waktu normal, maka diselesaikan dengan perpanjangan waktu dan bila perlu dengan adu penalti. Akhir dari babak gugur ini adalah Final Piala Dunia yang dijadwalkan pada tanggal 11 Juli di stadion Soccer City di Johannesburg. Turnamen ini akan menjadi Piala Dunia pertama yang diadakan di luar Eropa yang dimenangkan oleh negara Eropa. Banyak insiden dan pertandingan dramatis yang tersaji selama babak grup dan babak gugur. Beberapa momen yang paling disorot adalah "gol hantu" dari Frank Lampard ketika Inggris melawan Jerman pada babak perdelapan final, serta tersingkirnya dua finalis Piala Dunia sebelumnya, Italia dan Prancis yang menempati posisi dasar klasemen pada babak penyisihan grup.

Pada Desember 2010 dalam Quality Progress, Presiden FIFA, Sepp Blatter menilai rating keberhasilan Panita Penyelenggara Piala Dunia Afrika Selatan 9 dari 10, dengan menyatakan bahwa Afrika Selatan dapat menjadi pilihan B untuk segala jenis kompetisi. The South African Quality Institute (SAQI) menjadi pihak yang berperan dalam pembangunan fasilitas, promosi event, dan organisasi. masalah utama yang dihadapi selama penyelenggaraan ajang sepak bola ini adalah transportasi.[5]

Benua Afrika dipilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010 sebagai bagian dari kebijakan baru FIFA yang dihapus tahun 2007,[6] untuk menggilirkan tempat penyelenggaraan Piala Dunia di antara konfederasi-konfederasi sepak bola dunia. Lima negara Afrika mengajukan pencalonan untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2010, yaitu Mesir, Maroko, Afrika Selatan dan pencalonan tuan rumah bersama dari Libya dan Tunisia.

Berdasarkan keputusan Komite Eksekutif FIFA yang tidak memerbolehkan adanya tuan rumah bersama, Tunisia mengundurkan diri dari proses pencalonan. Komite Eksekutif juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonan tunggal Libya, karena tidak memenuhi seluruh ketentuan yang tertulis dalam daftar persyaratan resmi yang dikeluarkan FIFA.

Hasil pemungutan suara ini diumumkan oleh presiden FIFA Sepp Blatter pada konferensi pers tanggal 15 Mei 2004 di Zürich; pada putaran pertama pemungutan suara Afrika Selatan mendapat 14 suara, Maroko 10 suara dan Mesir tidak ada. Afrika Selatan, yang hampir gagal memenangkan hak penyelenggaraan Piala Dunia 2006, tahun ini mendapatkan hak untuk mengadakan turnamen ini.[7]

Selama 2006 dan 2007, rumor tersebar di berbagai sumber berita yang menyatakan bahwa Piala Dunia 2010 dapat dipindahkan ke negara lain.[8][9] Franz Beckenbauer, Horst R. Schmidt dan sejumlah eksekutif FIFA mengkhawatirkan perencanaan, organisasi, dan kesiapan Afrika Selatan.[8][10] Petinggi FIFA terus menyatakan keyakinan mereka atas tampilnya Afrika Selatan sebagai tuan rumah, mengatakan bahwa rencana darurat hanya diberlakukan untuk menutupi kerugian akibat bencana alam, seperti pada Piala Dunia FIFA sebelumnya.[11]

Pengundian untuk babak kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010 berlangsung di Durban pada tanggal 25 November 2007. Selaku tuan rumah penyelenggara, Afrika Selatan melaju ke putaran final secara otomatis. Namun, Afrika Selatan juga mengikuti babak kualifikasi CAF karena kualifikasi ini juga merupakan babak kualifikasi untuk Piala Afrika 2010. Hal itu membuat mereka menjadi tim tuan rumah pertama yang berpartisipasi dalam kualifikasi sejak Piala Dunia FIFA 1934. Seperti pada turnamen sebelumnya, juara bertahan Italia tidak mendapatkan tempat secara otomatis dan wajib mengikuti babak kualifikasi.

Sejumlah kontroversi muncul selama tahap kualifikasi. Pada babak kedua pertandingan antara Prancis dan Republik Irlandia di Prancis, kapten Prancis, Thierry Henry, tidak terlihat oleh wasit Martin Hansson dari Swedia memegang bola menjelang gol terakhir, yang membawa Prancis lolos ke putaran final mengalahkan Irlandia, sehingga memunculkan sejumlah kontroversi dan perbincangan. FIFA menolak permintaan dari Asosiasi Sepak Bola Republik Irlandia untuk mengulang pertandingan tersebut,[12] dan Irlandia kemudian menarik permintaannya agar dimasukkan sebagai peserta Piala Dunia ke-33.[14] Akibatnya, FIFA mengumumkan tinjauan ulang terhadap penggunaan teknologi atau wasit tambahan pada tingkat tertinggi, tetapi putusan ini bertentangan dengan rencana asisten hakim garis untuk Piala Dunia di Afrika Selatan.

Kosta Rika mengeluhkan gol kemenangan Uruguay pada pertandingan CONMEBOL-CONCACAF,[16] sementara pertandingan November 2009 antara Mesir dan Aljazair dipenuhi oleh laporan kerusuhan penonton. Mengenai permainan adil, Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan:

Saya mohon agar semua pemain dan pelatih mematuhi permainan adil ini. Tahun 2010, kami ingin membuktikan bahwa sepak bola bukan hanya menendang bola tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya ... Jadi kami memohon kepada para pemain 'patuhi permainan adil' agar mereka dapat menjadi contoh bagi seluruh dunia.[17]

Berikut adalah daftar 32 tim yang lolos untuk putaran akhir (dalam kurung adalah peringkat pra-putaran akhir[18]).

Negara yang lolos ke Piala Dunia

Negara yang tidak lolos

Negara yang tidak masuk Piala Dunia

Negara yang bukan anggota FIFA

Lima stadion baru dibangun untuk turnamen ini, dan lima dari stadion tersebut dipugar. Biaya pembangunan diperkirakan mencapai R8.4 juta (hampir US$1 miliar.).[19]

Afrika Selatan juga memerbarui infrastruktur angkutan umumnya di dalam kota penyelenggara, termasuk Gautrain di Johannesburg dan sistem metro lainnya, dan jaringan jalan raya diperbarui.[20] Pada Maret 2009, Danny Jordaan, presiden komite penyelenggara Piala Dunia 2010, melaporkan bahwa semua stadion untuk turnamen ini dijadwalkan selesai dalam enam bulan berikutnya.[21]

Negara ini memberlakukan peraturan khusus yang menjamin keselamatan dan keamanan pendukung tim sesuai persyaratan standar FIFA,[22] termasuk pelarangan sementara terhadap penerbangan di wilayah udara sekitar stadion.[23]

Pada upacara perayaan 100 hari menjelang pesta olahraga ini, presiden FIFA Sepp Blatter memuji kesiapan negara ini untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2010.[24]

Tanggal 8 Juli 2009, 70.000 pekerja bangunan[25] yang sedang membangun stadion baru meninggalkan pekerjaan mereka.[26] Mayoritas pekerja menerima gaji sebesar R2.500 per bulan (sekitar £192, €224 atau US$313), tetapi persatuan buruh menuduh bahwa sejumlah pekerja digaji lebih rendah. Seorang juru bicara untuk Persatuan Buruh Tambang Nasional mengatakan kepada SABC bahwa pemogokan "tak ada kerja tak ada gaji" akan dilanjutkan hingga FIFA memberi penalti kepada pihak penyelenggara. Persatuan buruh lain mengancam mogok hingga 2011.[27][28] Pemogokan ini berhasil diselesaikan dan para buruh kembali bekerja satu minggu sebelum Piala Dunia dimulai. Tidak ada pemogokan lebih lanjut dan semua stadion dan proyek pembangunan selesai tepat waktu untuk penyelenggaraan Piala Dunia.[29]

Total hadiah yang ditawarkan untuk turnamen ini dibenarkan oleh FIFA yaitu sebesar $420 juta (termasuk pembayaran sebesar $40 juta kepada klub domestik), naik 60 persen daripada Piala Dunia 2006.[30] Sebelum turnamen dimulai, masing-masing dari 32 tim peserta menerima $1 juta untuk biaya persiapan. Setelah masuk turnamen, hadiah ini akan dijabarkan sebagai berikut:[30]

Untuk pertama kalinya dalam Piala Dunia, FIFA membayar klub domestik yang para pemainnya mewakili tim nasional mereka di turnamen ini. Pembayaran ini mencapai total $40 juta yang dibayar kepada klub domestik. Hal ini merupakan hasil dari persetujuan yang tercapai pada 2008 antara FIFA dan klub-klub Eropa untuk membubarkan grup G-14 dan mengklaim ganti rugi sebelum 2005 atas biaya finansial terhadap luka yang diderita pemain dalam pertandingan internasional, seperti dari klub Belgia Charleroi S.C. atas Abdelmajid Oulmers dari Maroko dalam pertandingan persahabatan tahun 2004, dan dari klub Inggris Newcastle United atas Michael Owen dari Inggris pada Piala Dunia 2006.[31][32][33]

Spanyol (1 Kali Juara)

Spanyol pernah satu kali menjadi juara Piala Dunia pada tahun 2010 di Afrika Selatan. Kala itu skuad Spanyol diisi oleh generasi emas seperti Iniesta, Xavi, dan Puyol. Selain menjadi juara Piala Dunia di tahun 2010, skuad ini juga menjadi juara Euro di tahun 2008 dan 2012.

Saat ini, Spanyol telah meregenerasi skuadnya dengan pemain-pemain muda. Spanyol saat ini juga dilatih oleh Luis Enrique, pelatih yang pernah membawa Barcelona menjadi Treble Winner. Dengan skuad yang sekarang, Spanyol juga menjadi salah satu penantang gelar juara Piala Dunia 2022.