Gambar Suku Di Indonesia Dan Asalnya
Indonesia adalah negeri yang sangat kaya dengan nilai budayanya. Dari ragam bahasa, budaya, dan adat istiadat. Semua elemen tersebut akhirnya berhasil menciptakan kesenian adat yang menggambarkan setiap daerah di Indonesia.
Jika berbicara tentang kesenian adat, rasanya tidak mungkin jika melewatkan alat musik tradisional Indonesia. Beragamnya alat musik tradisional menjadi hal yang seharusnya dilestarikan dan dibanggakan oleh seluruh penduduk Indonesia. Sayangnya, kesenian adat sudah mulai ditinggalkan di era modern seperti sekarang ini.
Suku-Suku Proto Melayu di Indonesia
Suku-suku yang termasuk dalam bangsa Proto Melayu adalah Batak, Dayak, Toraja, Sasak, Nias, dan Rejang. Sementara, yang tidak termasuk ke dalam bangsa Proto Melayu adalah suku Aceh, Minangkabau, Sunda, Jawa, Melayu, Betawi, dan Manado. Ketujuh suku ini termasuk dalam bangsa Deutro Melayu.
Nama Proto Melayu sendiri memang merujuk sebagai penyebutan terhadap orang-orang yang bermigrasi ke Nusantara pada gelombang pertama. Penduduk Proto Melayu juga memiliki keahlian bercocok tanam yang lebih baik daripada ras Negrito.
Menurut buku IPS untuk SMP/MTs Kelas VII karya Bambang Puji Raharjo dan Nurul Hidayati, bangsa Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar hingga pulau-pulau paling timur Pasifik. Ciri-ciri bangsa Proto Melayu adalah berambut lurus, kulit kuning kecoklatan, dan mata sipit.
Ada dua jalur penyebaran ras Proto Melayu, yaitu dari jalur barat atau selatan dan jalur timur atau utara. Berdasarkan penyebaran melalui jalur barat/selatan, mereka melewati Yunnan, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Peninggalan kebudayaan bangsa Proto Melayu jalur barat/selatan adalah kapak persegi.
Sementara, jalur kedatangan bangsa Proto Melayu dari arah timur/utara adalah Yunnan, Jepang, Filipina, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Peninggalan mereka adalah kapak lonjong.
Temukan aksesori berdasarkan jenis produk
Sepak bola adalah olahraga yang sangat digemari di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Negara ini memiliki berbagai klub sepakbola besar dengan basis penggemar setia di setiap provinsinya.Klub-klub sepakbola di Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai tim olahraga, tetapi juga sebagai simbol identitas dan kebanggaan lokal.Dari barat hingga timur nusantara, masing-masing klub memiliki sejarah yang mendalam dan dukungan penggemar yang kuat. Klub-klub terkenal seperti Persija Jakarta, Arema FC, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya menggambarkan kekayaan budaya dan semangat kompetitif yang ada di Indonesia.Dengan demikian, berikut merupakan beberapa klub sepak bola terkenal di Indonesia, baik dari Liga 1 maupun Liga 2, yang wajib diketahui oleh seluruh penggemar di Tanah Air, antara lain:Daftar klub sepak bola Indonesia
Berikut merupakan klub-klub yang bermain di Liga 1 2023-2024:
- Kepanjangan: Arema Football Club- Daerah: Kabupaten Malang
2. Klub: Bali United FC- Kepanjangan: Bali United Football Club- Daerah: Kabupaten Gianyar
3. Klub: Bhayangkara Presisi Indonesia FC- Kepanjangan: Bhayangkara Presisi Indonesia Football Club- Daerah: Kota Bekasi4. Klub: Borneo Samarinda FC- Kepanjangan: Borneo Samarinda Football Club- Daerah: Kota Samarinda
5. Klub: Dewa United FC- Kepanjangan: Dewa United Football Club- Daerah: Kabupaten Tangerang
6. Klub: Madura United FC
- Kepanjangan: Madura United Football Club- Daerah: Kabupaten Pamekasan
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Surabaya- Daerah: Kota Surabaya
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung- Daerah: Kota Bandung
Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia JakartaDaerah: Kota Administrasi Jakarta Pusat10. Klub: Persik
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Kediri
- Daerah: Kota Kediri
11. Klub: Persikabo 1973
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Kabupaten Bogor 1973
- Daerah: Kabupaten Bogor
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Surakarta
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Tangerang
- Daerah: Kabupaten Tangerang
14. Klub: PS Barito Putera
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Barito Putera
- Daerah: Kota Banjarmasin
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang
- Daerah: Kota Semarang
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Makassar
- Daerah: Kota Makassar
- Kepanjangan: Perserikatan Sepakbola Sleman
- Daerah: Kabupaten Sleman
18. Klub: RANS Nusantara FC
- Kepanjangan: Raffi Ahmad Nagita Slavina Nusantara Football Club
- Daerah: Kota Jakarta Pusat
Berikut merupakan klub-klub yang bermain di Liga 2 2023-2024:
1. Klub: FC Bekasi City
- Kepanjangan: Football Club Bekasi City
- Daerah: Kota Bekasi
2. Klub: Deltras Sidoarjo
- Kepanjangan: Delta Raya Sidoarjo Football Club
- Daerah: Kabupaten Sidoarjo
3. Klub: Gresik United
- Kepanjangan: Gresik United Football Club
- Daerah: Kabupaten Gresik
4. Klub: Kalteng Putra
- Kepanjangan: Kalimantan Tengah Putra
- Daerah: Kota Palangka Raya
5. Klub: Malut United
- Kepanjangan: Maluku Utara United
- Daerah: Kota Ternate
6. Klub: Nusantara United FC
- Kepanjangan: Nusantara United Football Club
- Kepanjangan: Perserikatan Sepakbola Kabupaten Tegal
- Daerah: Kabupaten Tegal
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Lamongan
- Daerah: Kabupaten Lamongan
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Serang
- Daerah: Kabupaten Serang
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Waropen
- Daerah: Kabupaten Waropen
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Balikpapan
- Daerah: Kota Balikpapan
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Jepara
- Daerah: Kabupaten Jepara
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Pati
- Daerah: Kabupaten Pati
14. Klub: Persipal BU
- Kepanjangan: Persipal Babel United
15. Klub: Persipura Jayapura
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura
- Daerah: Kota Jayapura
16. Klub: Persiraja Banda Aceh
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Kutaraja Banda Aceh
- Daerah: Kota Banda Aceh
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Biak Sekitarnya
- Daerah: Kabupaten Biak Numfor
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Cilacap Sekitarnya
- Daerah: Kabupaten Cilacap
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Deli Serdang
- Daerah: Kabupaten Deli Serdang
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram
- Daerah: Kota Yogyakarta
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Kota Cimahi
- Daerah: Kota Cimahi
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya
- Kepanjangan: Persatuan Sepakbola Pekanbaru Sekitarnya
- Daerah: Kota Pekanbaru
- Kepanjangan: Sada Sumatera Utara Football Club
- Daerah: Kabupaten Karo
25. Klub: Semen Padang FC
- Kepanjangan: Semen Padang Football Club
- Daerah: Kota Padang
26. Klub: Sriwijaya FC
- Kepanjangan: Sriwijaya Football Club
- Daerah: Kota Palembang
27. Klub: Sulut United
- Kepanjangan: Sulawesi Utara United
- Daerah: Kota Manado
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra HarahapEditor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2024
Rumah Limas adalah rumah adat dari Provinsi Sumatera Selatan. Rumah ini berbentuk rumah panggung, untuk tempat tinggal para bangasawan. Rumah Limas berjenjang lima dengan bermakna Lima Emas, yaitu keagungan, rukun dan damai, sopan santun, aman dan subur, kemudian makmur dan sejahtera.
Rumah Tanean Lanjhan
Rumah Tanean Lanjhan merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Madura.
Rumah Joglo Situbondo
Rumah Joglo Situbondo merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi Jawa Timur.
Rumah Rakit Limas
Rumah Rakit Limas merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi Bangka Belitung.
Jenis Alat Musik Tradisional Indonesia dan Asal Daerahnya
Untuk memperkenalkan dan melestarikan kembali macam-macam alat musik tradisional Indonesia, berikut BukaReview paparkan 38 alat musik tradisional Indonesia yang mungkin kamu belum tahu. Di dalam daftar ini, ada alat musik tradisional yang dipukul, alat musik tradisional yang ditiup, dan ada pula alat musik tradisional yang dipetik atau digesek.
Kamu tentu sudah tidak asing dengan alat musik tradisional gong. Gong merupakan salah satu alat musik tradisional Jawa Tengah. Gong termasuk ke dalam alat musik idiofon, yang maksudnya menghasilkan suara dari getaran keseluruhan alat musik itu sendiri.
Alat musik tradisional yang berbentuk seperti busur panah ini bernama rebab. Rebab merupakan alat musik tradisional dari Jawa Barat. Kamu bisa memainkan alat musik rebab dengan digesek seperti biola.
Kecapi termasuk sebagai alat musik kordofon. Kordofon merupakan alat musik yang mengeluarkan suara dari sebuah senar atau dawai.
Kecapi sendiri merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Sunda yang dimainkan sebagai alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan Kacapi suling. Cara memainkan alat musik kecapi adalah dengan dipetik bagian senarnya.
Kolintang adalah alat musik tradisional dari Minahasa, Sulawesi Utara, yang berbentuk segiempat trapesium dengan bilah-bilah kayu berukuran berbeda. Setiap bilah kayu akan menghasilkan suara berbeda pula jika dipukul. Karena itu, kolintang termasuk alat musik idiofon karena mengeluarkan suara dari getarannya sendiri.
Rakyat Minahasa beranggapan bahwa nama kolintang berasal dari suaranya, yaitu tong (suara rendah), ting (suara tinggi), dan tang (suara umum). Tong ting tang beralih jadi kata kulintang agar mudah dilafalkan oleh penduduk Minahasa.
Bonang adalah alat musik tradisional dari Jawa Timur. Bonang sendiri terbuat dari bahan kuningan. Dan biasanya bonang digunakan untuk memperingati upacara adat setempat.
Bonang juga merupakan salah satu alat musik daerah asli Indonesia yang digunakan dalam pagelaran gamelan.
Sebetulnya di setiap daerah memiliki alat musik tradisional yang bentuknya menyerupai gendang. Dan biasanya memiliki nama-nama yang berbeda di setiap daerahnya. Namun gendang sendiri berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gendang juga merupakan salah satu alat musik yang digunakan pada pagelaran musik gamelan. Alat musik gendang dimainkan dengan cara dipukul atau diketuk pada bagian kulit yang ada di sisi kanan dan kiri alat musik.
Angklung merupakan alat musik tradisional yang masih cukup sering digunakan. Cukup banyak musisi yang menggunakan angklung layaknya sebuah orkestra.
Angklung terbuat dari bambu, dan kamu bisa memainkan alat musik tradisional ini dengan cara menggoyangkannya sampai bambu tersebut mengeluarkan suara akibat getaran.
Baca juga: 9 Jenis Alat Musik Tiup Modern yang Wajib Kamu Punya
Mungkin nama sampe masih cukup asing bagi orang kebanyakan. Ya, karena sampe sendiri berasal dari daerah Kalimantan Timur.
Sampe termasuk sebagai alat musik kordofon yang mengeluarkan bebunyian dari dawai atau senar. Jika dilihat dari bentuknya, sampe cukup mirip dengan alat musik kecapi.
Jika dilihat dengan sekilas, aramba memiliki bentuk yang sama seperti gong. Namun aramba bertubuh lebih kecil.
Cara memainkan kedua alat musik ini pun sama. Aramba juga dimainkan dengan cara dipukul menggunakan semacam stik untuk menimbulkan suara.
Alat musik tradisional daerah Bengkulu ini memiliki bentuk yang cukup mirip dengan gendang. Namun jika gendang memiliki dua sisi yang bisa dipukul, doli-doli hanya memiliki satu di bagian atas. Sedangkan bagian bawah alat musik ini berbentuk bulat. Jadi jika dilihat secara keseluruhan alat musik ini memiliki bentuk setengah lingkaran.
Ganda atau Kanda juga merupakan alat musik tradisional Gorontalo yang serupa dengan gendang. Alat musik tradisional dari Sulawesi ini juga dimainkan dengan cara dipukul pada bagian kulitnya saja.
Namun Ganda memiliki tubuh yang lebih ramping dan tinggi. Tidak seperti gendang atau doli-doli yang bertubuh lebih pendek dan tebal.
Di daerah Bugis, alat musik tradisional ini memiliki sebutan Talindo. Namun berbeda dengan di Makassar. Di daerah Makassar, alat musik ini disebut dengan nama Popondi.
Biasanya alat musik tradisional ini dimainkan sebagai perayaan sesudah para petani merayakan pesta panen.
Talindo adalah alat musik petik yang hanya memiliki satu buah senar untuk dimainkan. Bentuknya yang unik menjadi daya tarik tersendiri untuk alat musik ini.
Geso-geso juga memiliki bentuk menyerupai biola dan kecapi. Alat musik tradisional Indonesia dari suku Toraja ini terbuat dari kayu dan tempurung kelapa yang diberi dawai atau senar.
Untuk memainkannya, kamu hanya perlu menggesek alat musik tradisional ini dengan sebuah alat khusus yang terbuat dari bilah bambu dan tali.
Lalove adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari daerah Sulawesi Tengah. Sama-sama terbuat dari bambu, membuat alat musik ini kerap kali disama-samakan dengan suling.
Sebetulnya lalove adalah alat musik yang sakral, karena tidak semua orang boleh memainkan alat musik ini. Dan biasanya lalove digunakan untuk mengiri tarian tradisional Balia yang merupakan ritual penyembuhan suku Kaili di Sulawesi Tengah.
Baca juga: 5 Pilihan Terbaik dari Merek Alat Musik Tiup Harmonika
Masyarakat Minangkabau membuat alat musik daerah ini dari tanduk hewan kerbau. Alat musik tradisional ini dibuat dengan cara memotong ujung tanduk sehingga membentuk rongga sampai pada pangkalnya. Saat meniup pupuik tanduak, alat musik ini akan mengeluarkan suara yang menyerupai terompet namun dengan nada yang lebih tinggi dan melengking.
Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan alat musik tradisional Indonesia asal Jawa Barat yang satu ini. Karena sejak masih SD kita biasanya sudah diajarkan untuk bermain alat musik tradisional suling.
Alat musik ini terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara ditiup. Ketika kamu meniupnya, jari-jari harus menutup lubang nada agar dapat menghasilkan suara yang diinginkan.
Demung adalah alat musik daerah yang masih termasuk di dalam keluarga balungan. Dalam pagelaran musik gamelan, biasanya terdapat dua jenis demung, yaitu demung dengan nada pelog dan slendro.
Meskipun bentuknya cukup besar, namun demung justru menghasilkan nada oktaf terendah dalam alat musik balungan. Demung biasanya terbuat dari logam kuningan, dan kamu cukup memukulnya dengan alat pemukul khusus untuk memainkannya.
Karinding adalah alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa Barat. Cara menggunakan alat musik ini yaitu dengan meletakan kariding di bibir, kemudian tepuk bagian pemukulnya supaya tercipta resonansi suara.
Karinding biasanya digunakan sebagai alat pengusir hama di sawah. Suara karinding muncul dari pergesekan pegangan dan ujung jari yang ditepuk-tepuk.
Alat musik tradisional Indonesia yang satu ini terbilang cukup unik. Kenapa? Karena kuriding terbuat dari sejenis tumbuhan hutan yang biasa disebut suku Dayak berasal dari pelepah tua pohon joko. Di bagian tengah Kuriding terdapat lidah dan ujungnya berbentuk runcing sehingga menimbulkan bebunyian saat dipukul.
Tidak berbeda jauh dari demung, alat musik tradisional ini juga memiliki bunyi yang disetel dengan nada pelog dan slendro. Namun yang membedakan adalah siter alat musik yang cara memainkannya dengan cara dipetik.
Siter memiliki 11 dan 13 pasang senar, dan dimasukan ke dalam kotak resonator. Senar siter dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan.
Serunai adalah salah satu alat musik tradisional dari Sumatera Barat yang menjadi sarana hiburan masyarakat Minang. Meskipun suara yang dihasilkan serunai melengking, namun ternyata sangat merdu.
Selain digunakan sebagai sarana hiburan, akan tetapi terkadang serunai juga digunakan untuk upacara adat seperti awal tanam padi, dan pesta pane.
Gonrang merupakan salah satu alat musik tradisional yang banyak digunakan di daerah Simalungun, Sumatera Utara. Atau lebih tepatnya di sebelah timur Danau Toba.
Gonrang terdiri dari beberapa instrumen yang setiap alat musiknya memiliki sebuah makna tersendiri. Alat musik ini memiliki sifat yang sangat sakral, karena biasanya digunakan untuk mengiringi upacara adat suku Simalungun.
Alat musik tradisional ini berasal dari Batak Toba. Garantung terbuat dari kayu yang dipotong dan disusun sebanyak 5 sampai 7 bilah. Setiap kayu yang disusun memiliki nada tersendiri. Dan memainkan garantung dengan dipukul menggunakan alat pemukul khusus.
Baca juga: 10 Alat Musik Tradisional Jawa Barat yang Mungkin Kamu Belum Tahu
Jika dilihat sekilas dari bentuknya, alat musik tradisional tifa memiliki bentuk yang mirip dengan alat musik kendang. Alat musik tradisional yang berasal dari Maluku dan Papua ini dimainkan dengan cara dipukul.
Uniknya, alat musik tradisional ini memiliki ukiran-ukiran khas Papua dan Maluku yang menghiasi bagian luar dari alat musik tifa. Dan karena bentuknya yang sangat menarik, tidak sedikit turis-turis yang datang ke Maluku maupun Papua menjadikan alat musik tradisional ini sebagai cendera mata.
Alat musik tradisional berjenis idiofon yang satu ini berasal dari daerah Lampung. Mengapa idiofon? Karena suara yang dihasilkan berasal dari bahan dasar alat musik itu sendiri. Dan cara memainkan alat musik tradisional ini pun tergolong mudah, karena kamu hanya perlu memukulnya dengan menggunakan pemukul khusus yang sudah dilapisi dengan kain berbahan empuk di bagian ujungnya.
Alat musik tradisional yang berikut ini berasal dari daerah Sulawesi Tengah. Santu adalah alat musik berbentuk tabung yang kamu bisa mainkan dengan cara dipetik. Kulit ari pada bagian badan bambu dibentuk empat dan di tengah badan dibuat lubang sebagai resonator.
Baca juga: 8 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah yang Sering Digunakan untuk Gamelan
Panting merupakan alat musik tradisional yang sangat digemari oleh para penduduk Kalimantan Selatan karena suara yang dihasilkan tergolong unik. Bentuk alat musik ini seperti gitar namun ukuranya lebih kecil. Bagian badan panting terbuat dari kayu rawali, batang nangka kayu pulantan dan sebagainya. pada bagian bodinya yang memiliki rongga ditutup menggunakan kulit, bisa juga dengan papan triplek, selanjutnya diberi tali senar.
Alat musik tradisional berikutnya adalah cengceng yang berasal dari Bali. Cengceng biasanya oleh masyarakat Bali digunakan dalam acara-acara seperti perayaan adat daerah dan ketika pesta pernikahan. Cara memainkan cengceng adalah dengan meletakannya pada kedua telapak tangan yang kemudian dilanjutkan dengan saling dibenturkan. Alat musik ini termasuk dalam jenis bunyi idiofon.
Dari bentuknya, alat musik tradisional Sulawesi Selatan ini memiliki kemiripan dengan alat musik tradisional rebab. Cara memainkannya juga tidaklah sulit yaitu dengan cara menggesekkan alat khusus pada alat musik ini sehingga dari hasil gesekan itu akan mengeluarkan suara.
Alat musik tradisional yang terakhir kita bahas adalah Saluang. Saluang merupakan alat musik yang berbunyi aerofon, yakni bebunyian yang berasal dari hembusan angin. Cara memainkannya pun serupa dengan seruling, di mana kamu hanya perlu meniup dan lubang-lubang yang berada di saluang berfungsi untuk mengatur nada-nada dengan menggunakan jari kamu.
Alat musik daerah Jawa Tengah yang berikutnya adalah kenong. Alat musik ini merupakan salah satu alat musik yang menggunakan hanya satu alat pemukul. Kenong berfungsi sebagai penentu batas-batas gatra, menegaskan irama. Kenong juga termasuk dalam alat musik berpencu, namun ukuran lebih besar daripada bonang.
Uniknya, dari seluruh instrumen gamelan, kenong merupakan alat musik yang bertubuh paling gemuk. Tidak seperti gong yang meskipun bentuknya lebar, namun tetap pipih. Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan timbre yang khas. Di dalam telinga masyarakat Jawa, kenong ditangkap berbunyi ‘ning-nong’, sehingga dinamakan kenong.
Alat musik daerah Jawa Timur yang berikutnya adalah ketipung. Bentuknya yang menyerupai gendang kerap kali membuat orang berpikir bahwa ketipung adalah gendang juga, namun berukuran lebih kecil.
Beberapa orang menganggap bahwa ketipung merupakan nama lain dari gendang dangdut. Anggapan seperti ini sering terdengar karena memang sulit membedakan ketipung dan kendang.
Ketipung dibuat dari kayu kemudian diberikan lubang yang ukurannya 20 - 40 cm tergantung dari keinginan sang pembuat.
Gambang adalah alat musik Jawa Tengah yang merupakan salah satu instrumen orkes gambang kromong dan gambang rancag. Gambang memiliki sumber suara sebanyak 20 buah bilah yang terbuat dari kayu atau bambu.
Bentuk resonatornya mirip dengan perahu, yang di atas bibir kotak suara tersebut tampak beberapa bilah kayu nada dalam bentuk persegi empat panjang tipis. Pada ujung pangkalnya resonator gambang terpancang bentuk piramid, sebagai penutup bagian ujung dan pangkal tersebut.
Bilah-bilah gambang terbuat dari kayu jati. Bilah dengan nada terendah memiliki bentuk yang paling panjang dan lebar. Sebaliknya, bilah dengan nada tertinggi memiliki bentuk yang pendek, tebal, dan sempit.
Arumba adalah ensemble atau gabungan beberapa alat musik yang berbahan dasar bambu. Pada akhirnya, arumba berkembang menjadi sebuah musikal dan jenis musik tersendiri. Alat musik tradisional arumba terbuat dari bambu pilihan seperti awi temen, tali dan wulung (bambu hitam).
Alat musik yang berikutnya adalah gender. Alat musik ini merupakan alat musik pukul logam yang memiliki 10 sampai 14 bilah logam kuningan yang digantungkan di atas resonator dari bambu atau seng, dan diketuk dengan pemukul berbetuk bundaran berbilah dari kayu (Bali) atau kayu berlapis kain (Jawa). Sudah tentu setiap bilahnya memiliki nada yang berbeda-beda.
Pada gamelan Jawa, digunakan 3 macam gender, yaitu gender slendro, gender pelog, dan gender pathet barang.
Sama seperti angklung reog, terompet reog juga sama-sama digunakan untuk mengiringi tarian adat Reog Ponorogo. Biasanya terompet reog dimainkan bersamaan dengan alat musik tradisional lainnya, seperti angklung reog, gong, kempol, gendang, dan kenong.
Terompet reog memiliki bentuk yang sangat unik. Alat musik tradisional Jawa Timur ini terbuat dari bambu dan tempurung kelapa. Bentuknya yang unik memberikan daya tarik tersendiri untuk terompet reog. Ukurannya yang besar di bagian bawah dan mengerucut, serta adanya sekat dari tempurung kelapa. Tidak lupa terdapat 6 lubang yang berfungsi sebagai pengatur nada saat terompet ditiup.
Alat musik tradisional Jawa Barat yang terakhir adalah celempung. Celempung terbuat dari kulit bambu dengan memanfaatkan resonansi yang ada dalam ruas batang bambu untuk menghasilkan suara.
Satu senar celempung disetel dengan menggunakan nada pelog, dan satunya lagi disetel dengan nada slendro. Instrumen Gamelan Siteran menggunakan celempung dan siter sebagai ciri khasnya.
Sasando merupakan alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik, mirip dengan kecapi atau harpa. Alat musik ini berasal dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur dan sudah dikenal hingga keluar negeri karena sering digunakan di pameran kebudayaan Indonesia.
Dikutip dari Indonesia Kaya, sasando dimainkan untuk mengiringi lagu pada tarian tradisional masyarakat NTT. Sejak tahun 1960-an, alat musik ini telah dimodifikasi menjadi sasando elektrik atas prakarsa seorang pakar permainan sasando di NTT bernama Edu Pah.
Itulah macam-macam alat musik tradisional asli Indonesia yang berasal dari berbagai daerah, dari Sumatera hingga Papua. Hal ini membuktikan betapa beragamnya kebudayaan yang kita miliki dan harus dilestarikan sampai anak cucu kita nanti.
Menurut pendapat para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia terdiri dari bangsa Proto Melayu atau Melayu Tua, Deutro Melayu atau Melayu Muda, dan bangsa Primitif. Sebelum Proto dan Deutro Melayu datang ke Nusantara, bangsa primitif sudah lebih dahulu tinggal di sini.
Bangsa Melayu pertama diperkirakan datang pada sekitar 1500 SM, yakni orang-orang Proto Melayu. Sementara, gelombang kedua pada 400-300 SM adalah kedatangan Deutro Melayu.
Meski begitu, dalam buku Sejarah Indonesia SMA/MA Kelas 10 oleh Windriati dikatakan, menurut teori Yunnan yang menyebutkan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dari Yunnan, China, sebelum kedatangan Proto dan Deutro Melayu ada bangsa Negrito yang masuk lebih dulu sejak 1000 SM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, siapa saja yang termasuk bangsa Proto Melayu di Indonesia?
Rumah Gapura Candi Bentar
Rumah Gapura Candi Bentar merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Bali.
Rumah Dalam Loka merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Rumah Musalaki merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Rumah Panjang merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi Kalimatan Barat.
Rumah Tradisional Nias
Pulau Nias memiliki rumah tradisional yang terkenal dengan konstruksi tangguhnya. Rumah ini sering digunakan untuk pertemuan adat dan upacara keagamaan.
Rumah Lopo adalah rumah tradisional suku Sumba di Nusa Tenggara Timur tepatnya di pulau Sumba. Rumah ini memiliki bentuk atap khas dan sering digunakan dalam upacara adat.
Rumah Kebaya merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi DKI Jakarta.
Rumah Joglo adalah rumah tradisional Jawa dengan atap tumpang tindih dan struktur kayu yang indah. Rumah adat ini adalah simbol budaya Jawa tepatnya Jawa Tengah.
Rumah Nowou Sesat
Rumah Nowou Sesat merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi Lampung.
Rumah Badui merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi Banten.
Rumah Kasepuhan merupakan salah satu macam-macam rumah adat dari Provinsi Jawa Barat.